Akhir-akhir ini ada banyak sekali
teman-teman yang membicarakan MMM Indonesia. Tentang (katanya) bisnis online
yang menawarkan profit share 30% perbulan. Sungguh tawaran yang sangat
menggiurkan, bahkan Bank nasional maupun internasional (setau saya) belum ada
yang mampu menawarkan profit share 30% perbulan.
Berikut ini penawaran yang sempat
saya baca di beberapa postingan (promosi) teman-teman facebook dan beberapa
blog pribadi mereka:
Suatu Konsep Baru Ekonomi Dunia
Yang Jauh Lebih Fair Di Banding Sistem Ekonomi Kapitalis
Yang Telah Memberikan Kontribusi
Bagi Kesenjangan Ekonomi Yang sangat lebar Antara si Kaya dan si Miskin.
Kini Telah Hadir Suatu Sistem
Yang Jauh Lebih Adil MMM (MANUSIA MEMBANTU MANUSIA)
Suatu Konsep Yang Unik dan
Satu-Satunya di DuniaYang Menggunakan People Power Sehingga Memberikan Suatu
Potensi Penghasilan Yang Luar Biasa Bagi Anggotanya Puluhan Juta Orang Telah
Menikmati Kedahsyatan Program Ini 35.000.000 lebih Member MMM Seluruh Dunia
Telah Membuktikannya.
MMM TIDAK MENGEMBANGKAN UANG ANDA
Tidak Ada Pengembangan Uang Member di MMM, Uang Member Tidak Diputar Di Trading
atau Usaha-Usaha Yang Menghasilkan Keuntungan Uang Member MMM 100% Murni
Disalurkan. Dalam Bentuk Bantuan Antar Member MMM Dari Member Untuk Member oleh
Member Untuk Kejahteraan Bersama. Mungkin Anda bertanya dari mana Reward
30%/bulan yang diberikan kepada Member dari dana bantuan yang dia memberi
kepada member lain ?Reward 30%/bulan yang diberikan MMM dari Dana bantuan
member MMM kepada member lain murni diambil dari pendistribusian uang bebas
member MMM dalam bentuk bantuan dengan mekanisme tertentuUANG BEBAS adalah uang
masyarakat yang tidak terpakai,selama ini masyarakat menyimpan uang bebasnya di
bank.
Ini hanya salah satu model
postingan teman di facebook. Ada banyak lagi model promosinya dengan kata yang
wah dan memikat. Mari sejenak kita gunakan akal, sebagai manusia yang waras.
Jika uang tersebut tidak
didagangkan, dari mana 30% bisa kita dapat dalam sebulan? Jawabanya adalah dari
member untuk member. Jadi kalau diibaratkan, hari ini saya dibantu 1 juta oleh
member MMM, bulan depan saya harus membantu orang senilai 1.3 juta kepada
member MMM lainya yang saya ga tau siapa.
Dari sini saja sudah sangat tidak
masuk akal. Uang akan begitu saja berputar menunggu pendatang baru sebagai
pensubsidi 30%, member lama juga dipastikan akan terus menambah jumlah
nominalnya (deposit + 30%).
Pertanyaanya adalah jika
membernya itu-itu saja, dengan deposit yang tak pernah ditambah, semua member
kompak mengambil keuntungan 30%, apakah ini masih bisa berjalan? Pasti nggak.
‘Bisnis’ online ini akan mati dan semua member tidak akan mendapat 30% nya.
Jika ini terjadi, tentu semua member MMM harus bersyukur, karena ini adalah
skenario terbaik yang ga mungkin terjadi. Terbaik? Yup ini nasib paling baik
jika kalian tetap mendapat uang deposit tanpa 30% yang dijanjikan. Karena
skenario yang 99% terjadi adalah kalian akan kehilangan semua uang yang kalian
setorkan, jika tidak berhenti sekarang (menarik deposit dan 30%nya).
Memang akan selalu ada orang yang
bergabung. Seperti bola salju yang menggelinding, semakin lama akan semakin
besar. Karena di negeri ini masih banyak orang yang bisa dibodohi. ‘Bisnis’ ini
saya taksir paling lama akan bertahan sampai 6 bulan ke depan. Dan setelahnya
ditutup.
Prediksi saya, ‘bisnis’ ini
ditutup bukan karena sudah tidak ada lagi yang menyetorkan uangnya, tapi
ditutup karena sudah mencapai target si pemilik. Kemungkinan dalang dari semua
ini punya target (entah berapa milyar atau triliun) yang jika sudah tersentuh,
maka dia akan menutup dan menikmati hasil jarahanya.
Tapi saya tau teman-teman saya
itu ga akan menghiraukan himbauan ini. Karena mereka hanya mementingkan kantong
dan penghasilan yang wah, tanpa mau berfikir logis. Pada dasarnya, dalam hal
apapun, baik itu bisnis, hubungan asmara atau politik, kita harus selalu
mendengar dari dua sisi. Negatif dan positif. Jika kita hanya mau mendengar
yang positif saja, maka akan tiba waktunya kita akan menyesal dan terpuruk.
Sama seperti partai sebelah yang para kadernya sudah tak mau percaya media
nasional. Ehem.
Menegur, mengingatkan atau apalah
namanya, hanya akan membuat hubungan pertemanan merenggang. Saya pernah
mengalaminya. Saya masih ingat sekali ketika hampir semua teman facebook
mempromosikan Wazzub. Kalau tak salah tahun 2012. Langsung saya counter attack
dengan analisa logis. Dengan harapan mereka mau bertaubat dan berhenti, karena
meskipun Wazzub tidak meminta membernya uang, tapi akan sangat menyakitkan
rasanya jika mereka sudah berusaha wara-wiri mencari downline, kemudian tak
dapat apa-apa.
Tapi begitulah, saat ini 70% dari
mereka masih belum mau berkomunikasi dengan saya lewat FB (satu-satunya media
sosial yang menghubungkan kami sejak 2007). Semua mereka marah saat saya
komentari, menganggap saya ga mau diajak sukses. Tapi akhirnya semua orang tau
kalau Wazzub memang scam. Dan teman-teman saya tersebut sebagian besar sampai
saat ini masih diem-dieman. Mungkin mereka masih marah, mungkin juga malu.
Entahlah.
Untuk MMM ini saya ga akan
menegur dengan terlalu keras, saya cukup mengatakan “hati-hati penipuan” lewat
fitur inbox. Karena kalau saya memaksa mendebat dan mereka kalah argumen,
mungkin saya akan kehilangan lebih banyak teman lagi. Karena kalah dalam
perdebatan dan dilihat oleh orang-orang yang mereka kenal, mungkin adalah hal
yang sangat memalukan.
Jadi ketika saya dibombardir
iklan MMM, saya jawab diplomatis “nanti saya fikirkan, lagi di jalan nih”. Atau
kalau sudah berkali-kali inbox berikut kata-kata motivasinya, saya jawab dengan
kalimat yang membuat mereka berhenti mengajak saya “saya naru di Bank XXX 800
juta, tiap bulan dapat 3,75 juta. Alhamdulillah cukup dan saya belum mau
mencari usaha sampingan”. Meski kemudian ada yang malah tambah semangat
mengajak dan menyarankan semua uang saya ditarik. Yang lagi-lagi saya jawab
dengan santun “sudah kontrak bro sampai tahun depan. Nanti kalah habis kontrak
saya join deh ya” tentu saja teman saya ini ga akan mengajak join MMM tahun
depan karena insyaallah dia sudah sadar. Hihihi
Semoga cerita ini bermanfaat bagi
kita semua. Untuk Indonesia yang lebih cerdas.
0 komentar:
Posting Komentar